Meja yang Tertukar, Wisata Kuliner Kampung Solor Kupang


Ini pertama kalinya saya mengunjungi Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini dalam rangka peringatan hari kelahiran Undang-Undang Desa yang jatuh pada tanggal 14 Januari. Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini merupakan momentum penting transformasi paradigma dan pendekatan baru dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Setiap tahun Kementerian Desa PDTT memperingati hari kelahiran Undang-Undang Desa, dan tahun ini mengangkat tema Desa Perbatasan.

Baca jugaRomantisme Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain



Rangkaian kegiatan peringatan Undang-Undang Desa tahun ini berada di dua titik, yaitu Kupang dan Rote Ndao. Agenda rapat kerja Kementerian Desa PDTT dan International Conference on Sustainable Rural Development in Border Areas berlangsung di Kupang, dilanjutkan pesta rakyat di Kabupaten Rote Ndao. Raker diselenggarakan di ballroom Hotel Aston, Kupang. Hotel ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan hotel-hotel lainnya, namun menjadi spesial dan mempunyai daya tarik tersendiri dengan view laut, pantai, dan rumah adat yang eksotis.




Selain Hotel Aston, terdapat beberapa hotel lainnya yang berada di bibir pantai. Saya kebagian di Hotel on The Rock. Dari kamar yang saya tempati, terlihat kolam renang, laut dan pegunungan. Kolam renang tepat berada di tepi laut, birunya kolam beririsan langsung dengan hijaunya air laut. Setiap kamar di hotel ini dilengkapi dengan Alkitab, saya membuka halaman secara acak dan membaca beberapa ayat. 

Sore hari, setelah beberapa rangkaian acara telah selesai. Kami menunuju Kampung Solor, Kupang. Sebuah desa yang terkenal dengan keindahan alamnya, serta kehidupan masyarakat tradisional. Perjalanan kurang lebih 30 menit untuk ke tempat ini. Bentangan laut luas yang membiru dan senyum hangat penduduk yang ramah, memperkenalkan kami kehidupan sehari-hari mereka dan bagaimana mengolah hasil perikanan.



Rombongan Menteri Desa PDTT datang di Kampung Solor untuk menikmati hidangan olahan masakan ikan yang beragam. Banyaknya penjual membuat Gus Halim seakan bingung memilih. Protokol yang harusnya mengarahkan saling berebut, seperti tak berkoordinasi. Tampak diujung sana seorang TAPM pusat berdiskusi hebat dengan tim protokal. 

Kami pun segera duduk sesuai dengan rombongan masing-masing. Sambil memesan beberapa hidangan, seorang TAPM Pusat yang tadi berdiskusi dengan protokol Menteri datang dan menghampiri kami. Dengan emosional dia pun berkata bahwa protokal tak berkoordinasi dengannya yang lahir dan tumbuh di kota ini. Tempat yang kami duduki sekarang harusnya ditempati Menteri Desa PDTT dan jajarannya.

Perjalanan ke Kampung Solor Kupang tidak hanya memberi kami kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga mengajarkan kami tentang pentingnya menjaga dan menghargai keberagaman budaya serta nilai-nilai tradisional. Kami merasa diberkati telah memiliki kesempatan untuk menjelajahi tempat ini, dan kami berharap suatu hari nanti bisa kembali untuk mengalami lebih banyak petualangan.

Saat akhirnya tiba waktunya untuk meninggalkan Kampung Solor, kami merasa terhubung dengan tempat ini dengan cara yang mendalam. Kami membawa pulang tidak hanya kenangan indah, tetapi juga pelajaran berharga tentang keragaman budaya dan pentingnya menjaga tradisi-tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kampung itu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kami, memberikan kami pengertian yang lebih dalam tentang kehidupan dan nilai-nilai manusia.

SelanjutnyaEksotisme Budaya Batas Selatan 'Titik Nol' Indonesia

Kami meninggalkan Kupang dengan hati yang penuh rasa syukur atas semua pengalaman yang telah kami dapatkan. Perjalanan kami telah memperkaya jiwa dan membuka mata kami akan keindahan dan keberagaman dunia di sekitar kita. Dan sambil membawa pulang kenangan-kenangan yang tak terlupakan, kami berjanji untuk terus menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu dan penghormatan yang mendalam terhadap kehidupan dan kebudayaan di sekitarnya.

Post a Comment

0 Comments