Menulis, Menerbitkan, Menginspirasi: Refleksi Academic Writing Workshop Monash University Indonesia


Mendapat kesempatan untuk mengikuti Academic Writing and Publishing Workshop di Monash University Indonesia adalah sebuah perjalanan intelektual yang memperkaya wawasan. Sejak memasuki gedung Green Office 9, atmosfer akademik yang kental langsung terasa. Ruangan dipenuhi para akademisi dan peneliti dari berbagai institusi, masing-masing dengan gagasan besar yang ingin mereka tuangkan dalam bentuk publikasi ilmiah. Dari awal hingga akhir, acara ini bukan sekadar pelatihan menulis, tetapi juga sebuah perjalanan akademik yang menuntun peserta untuk memahami strategi sukses dalam publikasi internasional.

Dalam sesi pembukaan, Prof. Megan Farrelly, selaku pemateri utama, menegaskan bahwa menulis akademik bukan hanya soal menyampaikan ide, tetapi juga tentang strategi publikasi, memahami audiens, dan memilih jurnal yang tepat. Kami diajak untuk berpikir kritis: Mengapa kita menulis? Untuk siapa tulisan ini ditujukan? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi landasan dalam setiap sesi diskusi dan latihan yang kami lakukan selama workshop berlangsung.

 

Sesi tentang pemilihan jurnal menjadi salah satu bagian yang paling menarik. Kami diajarkan untuk memahami bagaimana menyesuaikan tulisan dengan visi jurnal yang dituju. Pemateri mengingatkan bahwa tidak semua jurnal cocok untuk setiap penelitian, dan penting bagi peneliti untuk membaca kebijakan serta proses review dari jurnal yang diincar. Reputasi, impact factor, dan waktu publikasi menjadi faktor yang harus dipertimbangkan agar artikel dapat diterima lebih cepat.

Ketika memasuki sesi penulisan abstrak, suasana menjadi lebih interaktif. Kami diminta untuk menyusun abstrak dengan memperhatikan lima elemen utama: konteks penelitian, tujuan studi, metode yang digunakan, temuan utama, serta signifikansi penelitian. Latihan ini membuka wawasan tentang bagaimana abstrak bukan sekadar ringkasan, tetapi juga strategi untuk menarik perhatian editor dan reviewer jurnal.

Bagian yang tak kalah penting dalam workshop ini adalah handling reviewer comments. Kami belajar bahwa kritik dari reviewer seharusnya tidak dilihat sebagai hambatan, tetapi sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas tulisan. Teknik menjawab komentar reviewer dengan diplomatis dan berbasis bukti menjadi bagian yang sangat bermanfaat. Ada contoh tanggapan yang baik dan buruk, sehingga kami memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan reviewer secara profesional.

Selain aspek teknis, workshop ini juga membahas etika publikasi, termasuk bagaimana menghindari plagiarisme, self-plagiarism, bias dalam peer review, serta jebakan penerbit predator. Dengan meningkatnya tekanan akademik untuk publikasi, memahami etika ini menjadi sangat penting agar karya ilmiah tetap memiliki kredibilitas yang tinggi.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah sesi diskusi kecil dalam kelompok yang dipimpin oleh para akademisi senior. Saya bergabung dalam grup yang dipandu oleh Dr. Wikke Novalia, di mana kami membahas strategi mengembangkan penelitian agar memiliki kontribusi yang lebih luas. Sesi ini membuka wawasan tentang bagaimana sebuah riset bisa memiliki nilai akademik sekaligus dampak sosial yang nyata.

Di penghujung acara, ada sesi simulasi peer-review, di mana peserta diminta untuk memberikan umpan balik terhadap abstrak rekan mereka. Proses ini melatih kami untuk berpikir kritis, tetapi tetap konstruktif dalam memberikan saran perbaikan. Ternyata, menjadi reviewer yang baik sama pentingnya dengan menjadi penulis yang baik.

Saat sesi penutupan, saya menyadari bahwa workshop ini bukan hanya tentang teknik menulis, tetapi juga tentang membangun mindset akademik yang kuat. Dari memilih jurnal yang tepat, menulis dengan strategi yang matang, hingga menghadapi review dengan profesionalisme, semuanya adalah bagian dari perjalanan panjang menuju publikasi yang berkualitas.

 

Lebih dari sekadar pelatihan, Academic Writing and Publishing Workshop ini telah menjadi pengalaman akademik yang membentuk cara berpikir saya sebagai peneliti. Dengan bekal ilmu dari sini, saya semakin percaya diri untuk membawa penelitian saya ke tingkat internasional dan berkontribusi dalam wacana akademik global.

Post a Comment

0 Comments