Saat webinar ini dimulai, sebuah pertanyaan besar mengemuka: bagaimana instrumen pengelolaan lingkungan dapat diimplementasikan secara efektif dalam menghadapi tantangan kompleks dunia modern? Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (PPSML SIL UI) telah merancang forum ilmiah ini untuk menjawab kegelisahan tersebut. Ruang virtual yang menjadi arena diskusi kali ini dipenuhi oleh para akademisi, praktisi, dan pemerhati lingkungan, membangun nuansa intelektual yang kental dan penuh gairah eksplorasi.
Webinar ini dibuka dengan sambutan dari Assoc. Prof. Dr. Tri Edhi Budi Susilo, M.Si., selaku Direktur SIL UI, yang menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi dan praktisi dalam membangun kebijakan lingkungan berbasis data. Assoc. Prof. Dr. Dony Abdul Chalid, S.E., M.M., sebagai Kepala PPSML SIL UI, turut memberikan perspektif strategis tentang peran penelitian dalam memperkuat implementasi pengelolaan lingkungan. Kedua pembicara ini menekankan bahwa tanpa instrumen yang tepat, kebijakan lingkungan hanya akan menjadi narasi tanpa dampak nyata.
Dra. Laksmi Wijayanti, M.Sc., sebagai keynote speaker, memberikan paparan yang menggugah pemikiran. Dengan pendekatan yang sistematis, beliau menjelaskan bagaimana Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menjadi instrumen utama dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan. Setiap konsep yang disampaikan seakan membangun kesadaran baru bahwa lingkungan tidak hanya harus dijaga, tetapi juga harus dikelola dengan bijak.
Sesi diskusi semakin mendalam dengan hadirnya berbagai pakar lingkungan. Assoc. Prof. Dr. Drs. Suyud Warno Utomo, M.S., dan Dr. Rudy P. Tambunan, M.S., mengupas berbagai tantangan dalam implementasi kebijakan lingkungan, mulai dari keterbatasan data, tantangan birokrasi, hingga kesadaran publik yang masih perlu ditingkatkan. Pemaparan ini membuka mata bahwa kebijakan yang efektif membutuhkan dukungan dari berbagai sektor.
Dalam sesi berikutnya, para panelis seperti Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T., Dr. Yuki MA Wardhana, S.Hut., M.Si., serta Dr. Wezia Berkademi, S.E., M.Si., membahas bagaimana teknologi dapat menjadi solusi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan. Pembahasan mengenai penggunaan Geographic Information System (GIS), System Dynamics, dan Life Cycle Assessment (LCA) menjadi bukti bahwa ilmu lingkungan telah bertransformasi menjadi disiplin yang semakin berbasis data dan teknologi.
Moderator, Dr. Masni Dyta Anggraini, M.Si., bersama MN Ihsan Ayyasy S.IP., M.Si., dengan cakap mengarahkan diskusi agar tetap relevan dan berorientasi pada solusi. Mereka menyoroti bagaimana keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat sipil, sangat diperlukan dalam menciptakan sistem pengelolaan lingkungan yang lebih holistik.
Salah satu momen yang paling menggugah adalah ketika pembicara menyoroti pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam pengelolaan lingkungan. Andreas Pramudianto, S.H., M.Si., dan Dr. Elynia Chairani, M.A., menegaskan bahwa tanpa partisipasi aktif masyarakat, kebijakan lingkungan sering kali hanya menjadi dokumen tanpa implementasi yang konkret. Kesadaran ini membawa refleksi bahwa ilmu lingkungan tidak hanya tentang data dan kebijakan, tetapi juga tentang membangun budaya peduli lingkungan dalam keseharian.
Saat webinar ini mencapai puncaknya, semua peserta seakan mendapatkan benang merah dari keseluruhan diskusi: keberlanjutan lingkungan bukan hanya isu akademik, tetapi tanggung jawab bersama yang membutuhkan aksi nyata. Webinar ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menanamkan semangat bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Ketika sesi terakhir ditutup dengan rangkuman dari para moderator, ada satu kesan yang begitu kuat tertinggal dalam benak peserta: ilmu tanpa implementasi adalah kesia-siaan. Webinar ini menjadi ruang refleksi bahwa dalam setiap kebijakan lingkungan, terdapat harapan, tantangan, dan peluang yang harus terus diperjuangkan. Dengan pengetahuan yang telah diperoleh, kini saatnya melangkah lebih jauh untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.
0 Comments