Hari demi hari terus berganti, minggu demi minggu
terus berlalu, tanpa terasa waktu telah jauh pergi. Di sebuah sudut kamar,
seorang penulis meratapi waktu yang berlari begitu cepat meninggalkannya.
Ketika batas waktu yang telah ditentukan semakin dekat, dia masih bergelut
dengan badmood. Saat waktu yang ditentukan tiba, tulisan belum juga dia
hasilkan. Dalam keadaan terdesak dan nyaris frustasi, timbul pertanyaan dalam
hatinya, untuk apa aku menulis? Mengapa saya harus repot dan bersusah-payah
untuk menulis?
Tidak jarang orang yang ingin menjadi penulis, pada
awalnya mengalami masa-masa seperti itu. Keingingan untuk menulis begitu
menggebu. Melihat berbagai ketimpangan di sekitar kita, ingin segera
menuliskannya. Mendengar berita-berita miring tentang tingkah laku para elit
politik negeri, gatal jari ini untuk menulis kritik pada mereka. Dua tiga
tulisan bebas bisa diselesaikannya. Namun, begitu mendapat tugas atau pesanan
tulisan dengan tema tertentu dan waktu yang ditentukan pula, langsung menyerah.
Orang bijak mengatakan, keinginan saja tidak cukup.
Agar bisa membuahkan hasil, keinginan harus dilandasi dengan motivasi. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Jadi, sebelum menulis, kita harus bertanya dulu pada
diri sendiri, untuk apa saya menulis?
Banyak orang menulis karena ingin memperoleh uang.
Namun tidak sedikit orang yang menulis karena ingin menyampaikan kritik dan
pesan moral. Ada juga yang menulis karena ingin populer. Masih banyak alasan
lain yang menjadi alasan mengapa orang menulis. Seribu macam alasan dalam
menulis itu sah-sah saja. Masalah justru datang ketika seorang menulis
tapi tak memiliki alasan yang jelas.
Jonru, pendiri Sekolah Menulis Online yang sekarang
berubah menjadi Writers Academy, dalam sebuah tulisannya mengatakan bahwa
motivasi merupakan bensin di dalam aktivitas apa pun, tak terkecuali menulis.
Bensin adalah bahan bakar yang wajib ada agar mobil atau motor bisa melaju.
Tanpa bahan bakar, mobil yang mulus atau motor yang kinclong menjadi
tidak ada artinya lagi.
Menulis akan menjadi lancar ketika ada motivasi yang
jelas. Mungkin Anda menulis karena ingin memperoleh uang. Atau mungkin ingin
namanya ngetop dan dikenal banyak orang. Bahkan mungkin ada tujuan mulia
karena ingin menyampaikan kritik sosial dan pesan moral. Tujuan yang
jelas akan membakar semangat sekaligus memberikan daya tahan ketika
berbagai halangan menghadang.
Andreas Harefa dalam bukunya Agar Menulis-Mengarang
Bisa Gampang mengatakan bahwa makin luas cakupan tujuannya akan semakin besar
motivasi dan semangat juangnya. Apa pun tujuan anda, yang penting kenalilah hal
itu, sebab menulis hanya bisa gampang kalau ada tujuan, visi, sasaran yang
membangkitkan motivasi juang. Demikian pesan Andreas Harefa. Jadi, apa pun yang
akan Anda tulis, bekali diri Anda dengan motivasi yang cukup dan tujuan yang
jelas. Hanya ada satu cara, sebut saja 3M. Menulis…Menulis….Menulis…!!!
0 Comments