Manajemen Organisasi


Bertahanlah dengan orang yang sama-sama ingin berjuang
Bukan dengan orang yang hanya ingin diperjuangkan
Jangan sengaja pergi agar dicari
Jangan sengaja lari biar dikejar
Berjuang tidak sebercanda itu
(Sudjiwo Tedjo)

Tahukah Sahabat?
Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang selaras dengan perubahan  lingkungan, baik lingkungan bisnis maupun lingkungan masyarakat yang secara langsung bersinggungan dengan perkembangan organisasi. Perubahan yang terjadi sangat bergantung kepada  kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Artinya suatu organisasi mampu menyusun strategi dan kebijakan yang ampuh  untuk mengatasi setiap perubahan yang terjadi.  Keberhasilan penyusunan kebijakan  dan strategi organisasi akan didukung lebih banyak fungsi manajerial yang ada (Datton, and Jackson, 1987).

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen adalah suatu proses dimana sebuah organisasi ditata dan diatur sedemikian rupa sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai bersama

Manajemen merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan suatu hal agar tercapainya tujuan dari organisasi tersebut. Sedangkan organisasi merupakan suatu wadah dalam pelaksanaan kegiatan yang terdapat dalam manajemen agar dapat terlaksana dengan baik.  Jadi, manajemen dan organisasi merupakan satu kesatuan yang sangat berkaitan, tanpa adanya sistem manajemen suatu organisasi maka tujuan bersama tersebut tidak akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

Manajemen organisasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan bagaimana cara mengatur suatu organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan orgaisasi tersebut

Apa fungsi manajemen organisasi?
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen sebagai berikut :

  1.  Perencanaan (Planning)
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi : perumusan visi, misi dan tujuan, penetapan sasaran, serta membuat dan menetapkan strategi

  2.  Pengorganisasian (Organizing)
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan di mana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
  
  3.  Penggerakan (Actuating)
Upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap anggota dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

  4.   Pengendalian (Controlling)
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. dalam hal ini menekankan pada proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan termasuk mengevaluasi apa saja yang belum tercapai dengan baik.

Bagaimana peranan Manajer dalam organisasi?
Jika dipelajari menurut historisnya manajemen muncul kemudian setelah leadership. di dalam sebuah organisasi, seorang pioneer atau pencetus gagasan adalah seorang leader. ketika organisasi itu sudah berjalan barulah muncul kebutuhan untuk mengatur organisasi, kebutuhan untuk meletakkan orang-orang yang lebih tepat di dalam organisasi, melakukan efisiensi dan efektifitas kerja, menetapkan standarisasi serta evaluasi. jadi, Manajer mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi. Leadership adalah kata kunci dalam manajemen dimana seorang pemimpin akan menentukan kemana arah organisasi yang dipimpinnya. Tiga peranan utama manajer sebagai berikut :
1.      Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam organisasi maupun pihak luar organisasi.
2.      Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara. dan
3.      Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.

Seorang Manajer adalah orang yang bertanggung jawab langsung terhadap oraganisasinya. untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen sesuai dengan fungsinya masing-masing maka diperlukan keahlian yang meliputi : Keahlian teknis (technical skills), keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relatuion skills), keahlian konseptual (conceptual skills), keahlian dalam pengambilan keputusan (decision making skills), dan juga mengelola waktu (time management skills )

Bagaimana Manajemen Organisasi yang efektif?
Efektivitas organisasi dapat dipandang sebagai batas kemampuan organisasi mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan operatif dan operasionalnya. Dan dalam hal ini manajer merupakan pemegang peranan paling besar dalam menentukan kebijakan, prosedur, dan tindakan-tindakan yang mempengaruhi kesanggupan organisasi mencapai tujuannya. Ada enam bidang dapat memperlancar pencapaian tujuan dan meningkatkan efektifitas organisai, bidang-bidang itu adalah: penyusunan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan sumber daya, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan, adaptasi dan inovasi organisasi. manajemen bukanlah proses sesaat untuk agenda tertentu, tetapi proses kontinuitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan serta mengembangkan organisasi. segala aktivitas yang dilakukan dalam manajemen adalah tanggung jawab pemilik organisasi. dan organisasi tidak akan mencapai tujuannya dengan baik tanpa adanya kepemimpinan yang responsif tapi tetap tegas dalam setiap pengambilan keputusannya, motivasi yang harus dimiliki oleh setiap individu yang ada di dalamnya serta komunikasi yang baik dari intern atau extern organisasi.

Tantangan dan Penyelesaian Konflik dalam Manajemen Organisasi
Analisis SWOT (Strength: Kekuatan, Weakness: Kekurangan, Opportunity: Kesempatan, dan Threat: Ancaman) dalam manajemen adalah strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja organisasi. Organisasi haruslah sadar dimana kekuatannya untuk menghadapi ancaman yang menghampirinya dan memanfaatkan peluang untuk menanggulangi kelemahannya. Tantangan dalam organisasi bukan hanya bersumber dari external organisasi yang merupakan persaingan tapi juga terdapat dalam intern organisasi seperti kurang adanya motivasi karena itu merupakan modal agar SDM mau bekerja sesuai dengan tugasnya. Jika itu tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan lemahnya organisasi. Tantangan bagi seorang pemimpin tentunya jika dikaitkan dengan risiko, ketidakpastian, kesulitan lingkungan, dan hukum bagi kegagalan, imbalan bagi keberhasilan.

Menyangkut uraian diatas dengan adanya perilaku individu atau kelompok yang mempunyai karakter masing-masing, proses komunikasi dan pelaksanaan agenda dalam organisasi tidak luput dari konflik. Tantangan yang dihadapi organisasi dengan berbagai karakter individu di dalamnya maupun ketidaksesuaian dengan lingkungannya akan menyebabkan konflik yang harus segera diselesaikan. Ada 2 konflik dalam organisasi yaitu fungsional dan disfungsional. ada kalanya konflik yang berdampak positif bagi organisasi (fungsional) harus ditangani dengan baik dan ada juga konflik yang dibiarkan berlalu dan selesai dengan sendirinya (disfungsional) penyelesaian konflik dapat melalui kompromi antar individu atau kelompok dan juga mediasi dengan manajer atau orang yang dianggap tepat. Dalam hal ini  manajer harus mampu menentukan keputusan yang tepat dan tidak merugikan kedua belah pihak.

Post a Comment

0 Comments