Santriwati Ponpes Tahfidz Darussalam, Blokagung, Banyuwangi untuk
kesekian kalinya mengunjungi kantor PWNU Jawa Timur. Ini merupakan kegiatan
lanjutan setelah dua hari yang lalu para santri (putra) melakukan kunjungan
yang sama. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka Praktek Kerja
Lapangan.
Ustad Taufiq selaku penanggung jawab kegiatan ini mengatakan bahwa
sebelum ke kantor PWNU Jatim, rombongan mampir terlebih dahulu ke kantor Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) wilayah Jawa Timur. Setelah dari sini, rombongan
akan melanjutkan perjalanan menuju makam Sunan Ampel untuk ziarah dan napak
tilas jejak penyebaran Islam.
Dalam kunjungannya, rombongan disambut oleh Ustad Muhaimin selaku
Sekretaris Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan
program kerja, nasehat dan strategi belajar di era millennial. Beliau
menyampaikannya dengan jenaka, sehingga membuat forum semakin meriah.
Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan oleh pihak sekolah,
tema yang menjadi pembahasan adalah terkait dengan strategi menangkal hoax dan
radikalisme. Materi ini disampaikan oleh Gus Syauqi selaku coordinator KISWAH.
Sehari-hari, beliau menjadi staf pengajar di Universitas Airlangga, Surabaya.
Dengan gaya humornya, Gus Syauqi menjelaskan terkait radikalisme
yang marak dikalangan pemuda. Radikalisme tersebut diperparah dengan banyaknya
hoax di media sosial. Beruntung di pesantren tidak diperbolehkan membawa alat
elektronik, sehingga santri jarang sekali mengonsumsi informasi hoax. Oleh
karena itu, bisa dikatakan bahwa sangat jarang dan bahkan tidak ada santri yang
terpapar radikalisme. Kuncinya adalah istiqomah mengaji, rajin membaca dan
tawadhu’ kepada guru atau kiai.
0 Comments