Menjadi Guide Dramatari Kolosal ‘Tri Bhuwana Tunggadewi Senopati Majapahit’ Sebelum Upacara Penurunan Bendera HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI


Ribuan masyarakat local dan mancanegara ikut menyaksikan upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/8) petang. Upacara ini untuk mengakhiri rangkaian peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di tingkat provinsi Jawa Timur.

Laurent, turis asal Inggris yang kebetulan mengunjungi Surabaya sangat antusias menyimak jalannya drama dan sejarah panjang Majapahit yang saya sampaikan dengan bahasa yang sama-sama kami pahami. Begitu juga dengan Pablo dan istrinya, sepasang turis asal German yang kebetulan berlibur di Surabaya. Mereka ikut nimbrung bersama kami setelah menanyakan inti acara ini. Saya sempat terkejut mendengar keterangan turis asal German ini bahwa di negaranya tidak ada peringatan hari kemerdekaan.

Gubernur Jawa Timur menjadi inspektur upacara dalam kesempatan kali ini. Mengawali agenda sore ini, Pakde memberikan penghargaan kepada masyarakat Jawa Timur yang berprestasi. Sementara itu, peserta upacara merupakan pasukan lintas instansi, di antara TNI AD, AL dan Au, perwakilan ASN Disperindag Jatim, Dispora Jatim, Kominfo Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, Dinas Sosial, Bela Negara dan Pramuka.



Acara tambahan menjelang dilaksanakannya upacara penurunan bendera memberikan kemeriahan tersendiri pada acara ini. Pagelaran drama tari kolosal dipersembahkan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya dengan tema “Tri Bhuwana Tunggadewi Senopati Majapahit”, sosok yang berhasil memakmurkan tlatah Majapahit.

Kemakmuran kerajaan Majapahit ini tak lepas dari kolaborasi apik antara Tri Bhuwana yang dibantu Aria Wiraraja dari Madura, senopati Nambi, serta Raden Wijaya. Kerjasama keempatnya berhasil menciptakan system perdagangan yang sangat kuat dan ditempa dengan teknologi maritime, sehingga Kerajaan Majapahit semakin dikenal oleh dunia.

Di penghujung acara kelompok paduan suara mengalunkan tiga buah lagu yaitu Duo Jatim Duo Sunda, Bendera dan Marilah Kemari. Pablo dan istrinya akan kembali ke negaranya esok hari, sedangkan Laurent masih punya waktu beberapa hari di Surabaya.



Post a Comment

0 Comments