Nonton bareng film tentang gerakan
Weissen Rose bersama Goethe Institut di Art House Cinema Wisma German
berlangsung menegangkan (21/3). Sebuah film yang menceritakan perlawanan kakak-beradik
bersama tim Weissen Rose (Mawar Merah Putih) terhadap kediktatoran rezim
Hitler. Gerakan mahasiswa Universitas Munich bersama seorang Professor yang
menginginkan kedamaiaan di Eropa.
Pada kesempatan kali ini,
nonton bareng berlangsung lebih lama. Ada dua film yang diputar, Die
Widerstandigen: Zeugen Der Weissen Rose, sebuah film documenter yang
menceritakan sosok kakak-beradik yang tergabung dalam gerakan Mawar Merah Putih
dan Sophie Scholl: Die Letzten Tage, sebuah film perjalanan Sophie dan
tim dalam memperjuangkan kedamaian di Eropa.
Ada beberapa tokoh yang
menceritakan sosok kakak-beradik, Sophie Scholl dan Hanz Scholl, diantaranya:
Frans J. Muller, Elisabeth Harnagel, Suzanne Ziller-Hirzel, Erich Schmorel dan
Jurgen Wittenstein. Sedangkan film kedua menceritakan perjalanan Sophie bersama
tim yang melakukan propaganda melawan kediktatoran Hitler dengan menyebarkan
selebaran, hingga proses penyidikan dan berakhir dengan eksekusi. Mawar Merah
Putih menginginkan kedamaian dengan meminta Hitler menghentikan kejahatan
kemanusiaan terhadap ras Yahudi dan berhenti melawan Inggris, Amerika dan
Russia.
Bahasa bagian dari budaya.
Mempelajari bahasa sebuah bangsa, secara tidak langsung mengenali budaya tempat
berkembangnya bahasa. Mempelajari bahasa German, berarti berjabat tangan dengan
filsafat.
Freheit berarti kemerdekaan dan Heil Hitler sebagai
perintah penghormatan terhadap rezim yang berkuasa pada waktu itu.
“Manusia tidak boleh
memutuskan sesuatu yang menjadi urusan Tuhan, karena manusia harus hidup bebas
dengan hati yang tulus,” Kata terakhir Sophie sebelum menerima hukuman akibat
melawan kediktatoran Hitler.
0 Comments