Talkshow bertajuk livee in peace oleh
Biksu Ajahn Brahmali asal Australia bertempat di Wihara Buddhayana Dharmawira
Center Surabaya (1/3). Acara ini sekaligus peluncuran buku baru beliau berjudul
“Murnikan Batinmu Sendiri” yang diterbitkan oleh Ehipassiko Foundation.
Ajahn Brahmali lahir di Norwegia pada
1964. Setelah menamatkan gelar sarjana teknik dan finansial, beliau mulai
latihan spiritual di Amaravati dan Chithurust Monasteries, Inggris. Pada 1994
beliau pindah ke Serpentine, Australia dan menjadi murid utama Ajahn Brahm.
Beliau piawai mengajar bahasa Pali,
Sutta, Vinaya, dan meditasi. Ceramahnya yang penuh ceria, cinta, cendekia
membuat ajaran Buddha menjadi jernih dan dipahami banyak kalangan. Ajahn
Brahmali aktif mengajar ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia sejak 2013.
Acara ini merupakan yang pertama dari
rangkaian 6 hari di 6 kota Indonesia. Surabaya menjadi tuan rumah pertama
sebelum Ajahn Brahmali menuju Semarang, Jakarta, Bogor, Gorontalo dan berakhir
di Makassar.
Sebagai pembuka ceramahnya disampaikan
oleh Ajahn Brahmali bahwa di dalam bahasa Pali, Sura berarti alcohol/minuman
keras dan Baya adalah takut. Jadi Surabaya bermakna takut akan minuman
keras. Diharapkan orang Surabaya
benar-benar takut akan minuman keras.
Dalam ceramahnya Ajahn Brahmali
mengatakan perlunya kita melepaskan segala yang ada untuk dapat menerima dengan
baik semua anugerah yang diberikan. Beliau mencontohkan ketika seorang biksu
terkenal di Thailand berjalan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan,
karena api pembakaran menjadi besar, maka biksu kepala biara membiarkan hal
tersebut terjadi dengan “kepasrahan total”.
Demikian juga ketika sebuah wihara di
Australia harus terbakar habis setelah pembangunan bertahap selama 8 tahun,
kepala biara juga melakukan kepasrahan total. Terjadilah apa yang harus
terjadi, aka nada pesan dan makna yang dapat dipetik dari setiap kejadian.
Dalam acara peluncuran buku dan ceramah
ini juga diadakan bazar yang dilakukan dengan penjualan barang, makanan dan
minuman di lantai dasar. Saya hadir bersama grup meditasi praktik zen.
0 Comments