Bangbang Wetan is a
visualization of a song also titled Bangbang Wetan, a song that comes from the
area of East Java. Describing gratitude to the Almighty God. Begins by telling
the rising sun, or the arrival of the dawn that emits red lights, accompanied
by the sound of birds whistling, then heard the sound of people who draw from
the wells to be used for bathing. With a shower of fresh water wells, making us
more thanks for all the blessing that have been bestowed on Almighty God to us.
Here’s song Bangbang Wetan
Bang-bang
wus rahina, bang-bang wus rahina
Fajar
telah terbit, fajar telah terbit
Srengengene
muncul, muncul, muncul, sunar sumamburat
Matahari terbit,
terbit, terbit, sinarnya memancar
Bang-bang
wus rahina, bang-bang wus rahina
Fajar
telah terbit, fajar telah terbit
Srengengene
muncul, muncul, muncul, sunar sumamburat
Matahari
terbit, terbit, terbit, sinarnya memancar
Cit-cit cuwit-cuwit,
cit-cit cuwit-cuwit
Bercicit-cicit,
bercicit-cicit
Cit cuit
rame swara ceh ocehan.
Ramai
suara burung-burung bersiul
Krengkat great-geret,
krengket great-geret
Berderik-derik
(suara orang menimba air dengan timba yang bertali)
Nimba
aneng sumur, adus gebyar-gebyur
Menimba
air di sumur, mandi (dengan suara) byar byur
Segere
kepati, segere kepati, kepati bingah,
Segarnya
luar biasa, segarnya luar biasa, luar biasa senangnya
Bagas
kuwarasan
Sehat wal
afiat
Makna
lagu Bangbang Wetan (Jawa Timur) ini mengajak kita untuk selalu memiliki rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, Pengasih dan Penyayang. Menceritakan
sebuah kisah kehidupan masyarakat yang ditandai dengan permulaan terbitnya
matahari dari ufuk timur.
Cahaya
sinar matahari yang menyemburat dari ufuk timur disusul dengan siulan
burung-burung yang sedang menyambut pagi. Bersamaan dengan itu, suara ‘krengket
gerat-geret’ yang berasal dari suara warga yang sedang menimba air di sumur
untuk keperluan mandi, diilustrasikan dengan suara ‘byar-byur’ menjadi satu
symbol kebahagiaan dan rasa syukur masyarakat kepada Allah Yang Maha Esa.
Dengan
mandi di pagi hari, masyarakat akan mengawali aktivitas dengan badan segar dan
senang. Mandi di pagi hari membuat tubuh menjadi segar (fisik) dan menyenangkan
(hati dan pikiran) yang pada akhirnya membuat kita menjadi sehat wal afiat,
baik jasmani maupun rohani.
3 Comments
Hehe... kisah lain dari lagu ini adalah TEMBANG KECURANGAN Roro jonggrang kepada Bandung bondowoso agar gagal menyelesaikan candi nya, Roro jonggrang dan penduduknya bermain lesung sambil nembang ini untuk memanggil pagi,
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteSaya suka dengan lagu ini
ReplyDelete