Tidak aneh lagi apabila seorang mujtahid menerima begitu banyak
tantangan, pengasingan dan mendekap dari penjara ke penjara. Sebut saja
Soekarno, bagaimana perjuangannya memproklamasikan kemerdekaan. Beliau menerima
banyak tantangan dan pengasingan baik oleh bangsanya sendiri maupun bangsa
asing. Tan Malaka yang menyelamatkan dirinya hingga berpindah-pindah dari
negara satu ke negara yang lain hingga akhirnya dari penjara ke penjara. Mbah
Hasyim Asy’ari yang dipenjara oleh penjajah karena mempertahankan keimanannya.
Serta masih banyak lagi pejuang-pejuang yang berani mati untuk ilmu pengetahuan
dan kesejahteraan orang banyak. Keteguhan hati mereka tidak akan bisa ditukar
dengan apa pun.
Landasan hidup mereka adalah kejujuran. Mengatakan sesuai apa
yang sebenarnya. Diri mereka sebagai pilar yang menjunjung nilai-nilai
kebenaran. Cermin bagi masyarakat dan pencabut nyawa bagi orang-orang yang
mencari keuntungan duniawi. Entah apa masih ada jiwa-jiwa pemberani di masa
sekarang. Masa di mana yang salah tampaknya benar dan yang benar tampak salah.
Ini adalah ilusi, betapa pun kehebatan seseorang tidak lebih besar dari kerikil
di jalan. Tetapi bukan berarti kita berpangku tangan, diam dan meratap.
Membutuhkan ketenangan dalam menghadapi segala bentuk permasalahan. Tidak
berhenti apalagi mundur, itu tanda seorang pengecut. Zaman ini adalah zaman
ilusi, berhati-hatilah…!!!
Di zaman ilusi seperti sekarang ini sangat sulit kita temui
pejuang-pejuang tauhid. Tauhid di sini jangan dimaknai secara sempit, terkotak
dalam spiritual-agama. Tauhid sebagai kemenyatuan, apa yang terjadi itulah yang
sebenarnya. Sang pejuang tak gentar walau diasingkan atau dipenjara. Baginya
penjara adalah surga, tempat mengolah batin dan mengasah intelektual.
Diasingkan bagaimana pun caranya, cahaya akan tetap bersinar. Bahkan lebih
terang dan akan semakin terang. Tidak ada yang ditakuti kecuali Sang Pencipta.
Terlepas dari zaman ilusi yang semakin kacau. Hal yang paling
menyenangkan dalam mengisi waktu luang adalah berwisata. Wisata yang paling
menyenangkan adalah pergi ke pulau mimpi murah meriah dan tak perlu tenaga.
Selain itu juga pergi ke dunia imajinasi juga terlampau asik. Akan banyak
pengetahuan-pengetahuan baru yang diterima. Dan akhirnya, selamat Memasuki
Bulan Rajab…!!! Semoga menjadi pribadi-pribadi paripurna.
Surabaya, 19 April 2015
1 Comments
Keren mas blognya.. Zaman ilusi kadang ada cinta dunia takut mati juga tuh..
ReplyDelete