Punakawan
merupakan tokoh pewayangan yang diciptakan oleh seorang pujangga Jawa. Menurut
Slamet Muljana, tokoh Punakawan pertama kali muncul dalam karya sastra
Gatotkacasraya karangan Empu Panuluh pada zaman Kerajaan Kadiri di bawah
pemerintahan Sri Jayabhaya. Tokoh-tokoh Punakawan pada mulanya dikenal dengan
Jurudyah Punta Prasanta. Kemudian pada masa Majapahit nama tokoh-tokoh
Punakawan ini bertransformasi menjadi Semar, Gareng Petruk dan Bagong. Namun di
Bali, sosok Punakawan digambarkan dengan tokoh Malen dan Merdah yang menjadi
abdi Pandawa, sedangkan Delem dan Sengut sebagai abdi Kurawa.
Punakawan
akan terus hidup di tanah Jawa. Sosoknya menenangkan dan senantiasa membimbing
umat manusia dalam segala kondisi. Terlepas dari status pengakuan yang
diberikan, kehadiran Punakawan sangat terasa di tengah masyarakat. Generasi Z
mengenal Punakawan Milenial berikut ini:
Gus
Mus
Sosok
kharismatik yang ketika berbicara meneduhkan, menenangkan dan memberikan
kedamaian kepada pendengarnya. Bersyair adalah kebiasaan, kesenangan dan
kebanggaannya. Seringkali ketika berada di panggung, Gus Mus menampilkan
kebolehannya dalam bersyair. Sehari-hari Gus Mus bertapa di Pesantren Raudlatut
Tholibin Rembang meneruskan kepemimpinan ayahnya sendiri dalam mengurus
pesantren. Jauh dari hiruk pikuk perebutan kekuasaan politik.
Masa
mudanya, Gus Mus pernah belajar di Universitas Al-Azhar Mesir. Kewibawaannya
teruji ketika menjadi penengah dalam pertikaian sebuah musyawarah organisasi
yang mengorganisir para ulama’. Alkisah ketika para ulama’ berkumpul dalam
rangka memilih pemimpin para ulama, terjadilah perbedaan pendapat bagaimana
proses memilih pemimpin diantara mereka. Perbedaan pendapat tersebut
menyebabkan pertikaian antara para ulama’. Gus Mus berpidato hingga seisi
ruangan diam dan meneteskan air mata.
Cak
Nun
Sosok
yang akrab dengan orang-orang jalanan. Budayawan yang membawa spirit Islam
dalam orasi-orasinya. Penyair yang menggunakan syair-syairnya sebagai alat
perlawanan terhadap ketidakadilan penguasa. Seringkali dalam setiap panggungnya
didampingi grup music yang mengombinasikan gamelan dan alat music modern. Cak
Nun senantiasa menemani orang-orang pinggiran atau terpinggirkan. Orang-orang
ini menyebut dirinya sebagai Jamaah Maiyah yang setiap bulan berkumpul di
tempat belajarnya masing-masing.
Jalan
hidup Cak Nun tidak dilalui dengan mudah. Sekalipun pernah merasakan pendidikan
di perguruan tinggi, masa belajarnya dihabiskan di pinggiran kota Yogyakarta di
bawah asuhan Umbu Paringgi. Jiwa perlawanannya sudah terlihat sejak kecil.
Alkisah ketika orang tuanya menyediakan makanan yang cukup lezat di atas meja
makanan, seketika diobrak-abrik karena Cak Nun kecil melihat kelaparan di
kanan-kirinya. Pendidikan formalnya sering berpindah-pindah karena sering
melancarkan protes terhadap ketidakadilan system yang ada.
Tedjo
Dikenal
sebagai Presiden Jancukers. Sosok Tedjo memahami kawan dalam sudut pandang
kebudayaan. Tidak sedikit karya-karyanya berupa sindiran atau bahkan kritikan
terhadap penguasa, namun dibalut dengan kebudayaan yang indah. Falsafah
kebudayaan yang adiluhung seringkali disampaikan dalam berbagai cara, mulai
dari music, tari atau drama. Oleh karenanya, Tedjo dalam masyarakat dikenal
sebagi sosok yang multitalent.
Gus
Dur
Sosok
yang dianggap nyleneh, namun dianggap wali. Mampu
memahami bahasa asing yang tidak sedikit. Pernah memegang tahta menjadi
Presiden Republik Indonesia. Keputusan-keputusannya seringkali disalahpahami
oleh sebagian rakyatnya. Namun sepeninggalnya dari muka bumi, karya-karyanya
meneduhkan dan mendamaikan orang-orang yang sedang bertikai. Fotonya ada di
setiap rumah ibadah. Sosoknya yang jenaka, membuatnya diterima di semua
kalangan. Tidak jarang sosok Gus Dur dipersepsikan seperti Bagong, terlihat
lamban tetapi sakti. Senjata andalannya, gitu aja kok repot.
Punakawan
terus bertransformasi dalam berbagai wujud. Punakawan tidak hanya sekedar
cerita masa lalu, melainkan harus terus dimunculkan dalam setiap zaman.
Penghargaan kepada siapa saja yang mampu memberikan konstribusi di tengah
masyarakat. Sosok yang melanjutkan penokohan Punakawan sebagai Duta Punakawan.
Wujud aktualisasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 83 tahun
2014 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan di bidang kebudayaan.
0 Comments