Generasi Z merupakan sebutan
generasi masa kini yang diselimuti kecanggihan teknologi. Di balik kemudahan
yang diberikan teknologi, terdapat bom yang siap meledakkan moral dan
pengetahuan. Dua hal tersebut seolah berbanding terbalik di era sekarang.
Semakin tinggi pengetahuan, tidak sedikit yang semakin rendah moralnya. Sebuah
dilema besar dalam pembentukan karakter, mengikuti perkembangan zaman dengan
resiko kerusakan moral atau stagnan dengan keunggulan moral. Setiap pilihan
tentu tidak lepas dari resiko, yang terpenting bagaimana kita tidak membatasi
diri dengan setiap kemajuan dengan menjaga moralitas.
Terlepas dari pilihan dan resiko
yang diberikan, kemajuan teknologi semakin mengurai benang keterbatasan. Banyak
pilihan yang tersedia untuk memperkuat kedaulatan diri khususnya di bidang
ekonomi. Bahkan dengan teknologi kita bisa membangun kemandirian global.
Menciptakan berbagai gadget, game, atau sekedar berjualan online. Tak perlu
harus mengenyam pendidikan formal terlebih dahulu, teknologi menyediakan
berbagai pelajaran. Memang kemampuan mempengaruhi segalanya, tetapi tanpa
kemauan segalanya tak akan bisa berubah. Masa depan ada di setiap genggaman
masing-masing individu.
Menyambut berlakunya masyarakat
ekonomi ASEAN yang sebentar lagi kita rasakan. Memberikan berbagai tantangan di
setiap lini kehidupan. Persiapan dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan
mutlak diperlukan. Mulai dari kemampuan berbahasa hingga keterampilan
menggunakan teknologi. Dengan tidak mengesampingkan pendidikan formal, tanpa
kemampuan dan perjuangan yang gigih kita tidak akan mampu merubah dunia. Setiap
menusia tercipta dengan segudang kemampuan. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin
di dunia ini. Selagi nafas masih bersemayam dalam tubuh, sebesar itulah
kemampuan. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, setiap orang pasti bisa.
0 Comments