Cancelisme



Satu hal yang membuat saya perhatian kepada Sang Pencipta. Ketika dalam hati terbersit niat yang kurang baik, seketika itu juga Tuhan menutup pintu kesempatan untuk saya melakukannya. Aneh memang, atas dasar apa Tuhan memberikan begitu banyak perhatian. Padahal aktivitas yang saya lakukan tidak menggambarkan ketaatan dan kepatuhan. Hanya saja saya menemukan kenyamanan ketika menjalankan perintah-Nya. Tapi apakah ini dinamakan kepatuhan? Saya kira tidak. Banyak manusia yang mengira perilakunya adalah sebuah kepatuhan tetapi hakikatnya tidak lain hanyalah sebuah perniagaan. Melakukan suatu hal untuk mendapatkan hal lain atau menukar suatu hal dengan hal yang diinginkan. Benar begitu bukan?

Kebahagiaan yang singgah dalam hati ini ketika salah seorang sahabat akan mengunjungi Surabaya. Sahabat seperjuangan dalam menuntut ilmu. Namun apa boleh dikata, cuaca yang tidak mendukung dengan begitu banyaknya tugas yang harus saya selesaikan hari ini menjadi batasan atau jurang pemisah pertemuan kami. Saya hanya bisa mendoakan semoga apa yang ia usahakan bersama sahabat-sahabatnya memperoleh hasil yang membanggakan. Berkali-kali ingin bertemu, hanya menjadi angan belaka.

Satu per satu kewajiban telah terselesaikan, memberikan ketenangan untuk melangkah lebih jauh. Seperti biasa, hari pertama dalam pendidikan terasa berat. Setidaknya itu yang saya rasakan, sebagai tanda niat saya belum sepenuhnya dalam dunia pendidikan. Memang dalam kehidupan ini saya ingin mendedikasikan hidup saya hanya pada pendidikan.







Ponpes Darul Arqam
Ahad, 15 Maret 2015

Post a Comment

0 Comments