Pusat Pengembangan Masyarakat dan Peradaban Islam Universitas
Nahdlatul Ulama’ kembali mengadakan kajian rutin bertajuk keekstriman
beragama di tengah kehidupan masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika. Kali ini
pembicara utama adalah kapolrestabes Surabaya.
Mengawali pembicaraan, narasumber memberikan pertanyaan kepada
audiens terkait aktivitas polisi di bulan Ramadhan. Narasumber memberikan
joke-joke terkait kepolisian. Sesekali narasumber menyelipkan materi terkait
ekstrimisme, melakukan sesuatu dengan berlebihan. Diantara sebab-sebab perilaku
tersebut adalah:
1.
Belajar atau memahami agama
kepada sumber yang tidak tepat
2.
Keengganan bertanya tentang
pengetahuan ilmu agama
3.
Cara pemahaman yang tidak benar terhadap
pengetahuan
4.
Pengaruh lingkungan
Dampak dari sebab-sebab tersebut adalah:
1.
Radikalisme: Paham atau aliran
yang menginginkan perubahan atau pembaharuan dengan menggunakan kekerasan atau
drastic melalui sikap ekstrem
2.
Terorisme: Penggunaan kekerasan dan
menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai praktik tindakan terror
Alurnya:
Ekstrimisme agama – konflik intern dan ekstern beragama –
gangguan kamtibmas – keruntuhan NKRI
Diakhir acara, narasumber mengajak dan mendeklarasikan sinyal
kedamaian dari Surabaya
Universitas Nahdlatul Ulama’ Surabaya
Jumat, 12 April 2018
0 Comments