Blora, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya, menjadi lokasi utama untuk sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa dalam perjalanan kali ini. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk memberikan pengakuan formal atas keterampilan dan pengalaman pegiat desa.
Untuk memperkenalkan dan menjelaskan program ini, sebuah tim dari Kemendesa PDTT mengadakan serangkaian kegiatan di Blora, mulai dari sosialisasi di Pendopo Kabupaten, ramah tamah di rumah dinas Bupati Blora, hingga menikmati kuliner khas Blora di sekitar Bandara Ngloram.
Tim sosialisasi tiba di Blora pada pagi hari dan langsung menuju Pendopo Kabupaten Blora untuk memulai acara sosialisasi. Pendopo yang megah dan sarat sejarah ini menjadi tempat berkumpulnya para perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga yang antusias untuk mengetahui lebih lanjut tentang Program RPL Desa.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Bupati Blora. Dalam pidatonya, Bupati menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dengan memberikan pengakuan resmi atas keterampilan dan pengalaman mereka. Tim Kemendesa PDTT dalam hal ini Kepala BPSDM PMDDTT Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kemudian memberikan presentasi tentang program RPL, termasuk manfaatnya, cara mendaftar, dan proses evaluasi.
Sosialisasi dihadiri oleh Bupati Blora, Kepala BPSDM PMDDTT Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Rektor Universitas Negeri Semarang, Asisten Pemerintahan dan Kesejah-teraan Rakyat Setda Blora, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blora, Camat se-Kabupaten Blora beserta Kepala Desa dan perangkat desa.
Bupati Blora menyampaikan bahwa dari 271 Desa dan 24 Kelurahan, masih banyak Kepala Desa dan perangkat yang tingkat pendidikannya belum sarjana. Sementara itu, Rektor UNNES, Prof Dr S Martono MSi mengatakan pihaknya siap membantu Kepala Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Blora untuk bisa kuliah RPL Desa di UNNES.
Bupati Blora menegaskan siap menjadi daerah percontohan pelaksanaan program perkuliahan (RPL) dari Kementerian Desa PDTT. Terkait program studi yang akan di RPLkan yang akan diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Blora, jenis dan besaran beasiswa akan dikordinasikan lebih lanjut.
Para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, yang dijawab dengan rinci oleh tim Kemendesa PDTT. Diskusi berlangsung aktif dan interaktif, dengan banyak peserta yang menunjukkan ketertarikan dan semangat untuk berpartisipasi dalam program ini.
Perjalanan tim sosialisasi RPL Desa di Blora berakhir dengan sebuah acara penutupan di Pendopo Kabupaten. Bupati Blora menyampaikan apresiasi yang tinggi atas usaha tim Kemendesa PDTT dalam mengembangkan program ini. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan RPL Desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, perjalanan ini juga mengungkap beberapa tantangan, seperti kurangnya akses informasi di beberapa daerah terpencil dan rendahnya literasi digital masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi hambatan ini dan memastikan program RPL Desa dapat berjalan optimal.
Eksplorasi Blora dalam rangka sosialisasi program RPL Desa membuka banyak peluang bagi masyarakat desa untuk mendapatkan pengakuan atas keterampilan dan pengalaman mereka. Melalui perjalanan ini, terlihat antusiasme dan harapan besar dari masyarakat untuk memanfaatkan program ini demi peningkatan kualitas hidup mereka. Dengan dukungan yang tepat, program RPL Desa bisa menjadi motor penggerak perubahan positif di seluruh pelosok Indonesia.
0 Comments