Rangkaian perjalanan ziarah diselenggarakan Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama Jawa Timur (24/3). Perjalanan menziarahi maqbarah para muassis
organisasi sekaligus silaturrahim dengan keluarga besar muassis. Agenda ini masih
dalam rangkaian Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-96.
Tahun ini terbagi menjadi 5 zona, yaitu: Jombang, Madura,
Surabaya, Tapal Kuda dan Malang. Zona Jombang akan menziarahi KH. Wahab
Hasbullah (Tambak Beras), KH. Romli (Peterongan), KH. Hasyim Asy’ari (Tebuireng)
dan KH. Bisri Syansuri (Denanyar). Zona Madura akan mengunjungi KH.
Syirojuddin (Pamekasan), KH. Kholil dan KH. Muntaha (Bangkalan). Zona Surabaya
akan mendatangi KH. Ridlwan Abdullah & KH. Thohir Bakri (Makam Tembok), KH.
Mas Alwi (Makam Rangkah), Sunan Ampel & Hasan Gipo (Makam Ampel) dan KH.
Faqih Maskumambang (Gresik). Zona Tapal Kuda akan bersilaturrahim ke KH.
Hasan Genggong (Probolinggo) dan KH. As’ad Syamsul Arifin (Situbondo). Dan zona
Malang akan menyambung sanad ke KH. Mas Nawawi Sidogiri (Pasuruan) dan KH.
Nahrawi Thohir Singosari (Malang).
Dalam kesempatan ini, saya bersama kawan-kawan Aswaja NU Center
Jatim mendapatkan bus yang menuju zona Malang. Lokasi pertama yang menjadi
tujuan adalah Pesantren Sidogiri. Pesantren ini menjadi salah satu pesantren
tua di Indonesia yang didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban, dan sekarang
diasuh oleh KH. Nawawi Abdul Jalil.
Rombongan disambut oleh para santri ketika memasuki gerbang
pesantren. Dengan seragam putih dan bersarung hijau, pemandangan tampak sejuk
dan damai. Seakan melengkapi hamparan sawah menghijau di sepanjang perjalanan.
Sebelum menuju ndalem, rombongan menuju maqbarah tempat para
sesepuh dan masyayikh dikebumikan. Perjalanan menuju tempat ini melewati
lorong-lorong pesantren yang menyuguhkan beragam aktivitas santri, proses
belajar-mengajar dan sayup-sayup ayat suci Al-Quran.
Kemudian kami dijamu oleh KH. Nawawi Abdul Jalil beserta putra
beliau di ndalem. Perbincangan berlangsung dua arah membahas tentang
pendidikan Islam, kondisi sosial, peningkatan ekonomi kemasyarakatan dan
mensinergikan alumnus pesantren. Rombongan juga mendapatkan kesempatan untuk
mengamalkan wirid yang diijazahkan oleh beliau.
Perjalanan dilanjutkan menuju Malang tepatnya di daerah Singosari.
Rombongan mengunjungi salah satu muassis yang keluarganya turut andil
dalam gerakan sosial kemasyarakatan. Merintis sekolah wanita pertama zaman
dahulu. Kesederhanaan dan kemandirian adalah prinsip hidup KH. Nachrawi Thahir.
Agenda ziarah muassis sekaligus menutup rangkaian
peringatan Hari Lahir NU ke-96. Istighotsah dan tahlil yang dilangitkan malam hari
sebelumnya (23/4). Meskipun rintik hujan sempat menetes, namun ribuan jamaah
tak bergeser sedikit pun dari tempat duduk. Dalam acara ini juga pemberian
hadiah kepada para pemenang Olimpiade Aswaja 2019.
Selain itu, sebelumnya juga Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (KBRA) meramaikan
harlah dengan ruqyah massal, memperkenalkan suwu’e wong NU. Kami menjadi pembawa acara dalam acara tersebut. Lembaga
Penelitian dan Pengembangan pun turut andil dalam melakukan workshop dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia NU. Mendistribusikan kader-kader NU di setiap lini kehidupan.
Selamat Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-96 , semoga semakin berkah
dan maju!
0 Comments