Kebingungan biasanya terbentuk akibat
terlalu banyaknya hal yang harus dilakukan tanpa adanya upaya untuk melakukan.
Sehingga ide yang berada dalam alam pikirannya berputar-putar dan berinteraksi
dengan ide yang lain, bergesekan, berbenturan, bertabrakan, maka muncullah
kebingungan. Semakin cepatnya putaran dan interaksi tersebut menimbulkan
ketakutan akan hilangnya ide yang telah muncul sehingga menyebabkan geraknya
terpenjara dalam ketakutan itu. Banyak gaya sebagai ciri sedang terjadi kondisi
tersebut, mendongak ke atas, mata berkedip dengan sangat cepat, melamun, dan
sebagainya.
Agar tidak terperangkap pada kondisi
tersebut, maka jangan sekali-kali menunda pekerjaan. Orang yang terbiasa
menunda pekerjaan akan sering mengalami kondisi tersebut sehingga idenya kurang
maksimal dan pekerjaannya pun dikerjakan asal-asalan. Apabila terlalu banyaknya
hal yang harus diselesaikan, maka kunci pertama adalah membuat skala prioritas
dan menuliskannya dalam media. Ide-ide akan terpatri secara maksimal, pikiran
pun bebas, dan memberikan ruang pada pikiran untuk bekerja lebih baik yang pada
awalnya belum terpikirkan. Sehingga akan menghasilkan karya-karya yang luar
biasa.
Terlepas dari semua itu, bergerak aktif
sangat diperlukan dalam setiap sendi kehidupan. Tidak terpaku dengan aktivitas
orang lain, yang terpenting bagaimana berlari sekencang-kencangnya. Membuang
segala jenis kosakata penundaan, seperti sebentar, sek, sedikit lagi, dll. Kosa kota tersebut haruslah dibuang
sejauh-jauhnya. Action, actioan dan action, dengan tanpa mengabaikan
kewaspadaan dan rencana yang matang. Indikatornya adalah karya diri, bergerak
dan terus bergerak. Setidaknya itu kunci orang yang merdeka. Merdeka atas
penjajahan pengakuan dan hasrat diri.
Sidoarjo, 25 April 2015
0 Comments