Bangsa yang kuat dan sejahtera
harus menjadi bangsa maritim, begitulah impian yang pernah diungkapkan Bung
Karno. Namun sebelum menjadi mercusuar maritim dunia, Indonesia harus lebih
dulu menjadi sebuah negara maritim di mana sektor kelautan menjadi sentral
kehidupan ekonomi dan pusat produksi utama. Hingga saat ini secara ilmiah,
Indonesia bukan sebuah negara maritim karena sebagian besar kehidupan
masyarakatnya tidak terpengaruh secara langsung oleh proses yang terjadi di
lautan. Namun secara geo-politik, historis, dan budaya, Indonesia dapat
dijadikan sebagai sebuah negara maritim karena wilayah darat Indonesia dalam
satu kesatuan yang dikelilingi oleh lautan dengan 2/3 wilayahnya merupakan laut
dan jumlah pulau terbanyak di dunia serta salah satu garis pantai terpanjang di
dunia.
Laut sudah lama menjadi urat nadi
ekonomi dan kebudayaan. Ia tak hanya menjadi jalur perdagangan, malainkan juga
pertemuan dan silang budaya berbagai etnik dan bahasa, sehingga membentuk
keragaman Indonesia. Wilayah laut Indonesia merupakan wilayah terbuka, maka
dengan leluasa kekayaan laut di Indonesia berpotensi untuk dimanfaatkan bangsa
lain tanpa ada kemampuan untuk melindungi. Perhatian terhadap pulau-pulau
terluar yang belum mempunyai nama juga patut diperhatikan.
Secara historis dan budaya,
Indonesia memiliki era keemasan negara maritim pada zaman kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit, di mana dua kerajaan ini sangat disegani oleh kerajaan lain pada
zamannya karena kekuatan kemaritimannya. Rakyat Indonesia juga memiliki nenek
moyang pelaut yang telah diabadikan dalam sebuah lagu.
Untuk menjadi sebuah negara
maritim, maka infrastruktur antarpulau dan sepanjang pantai di setiap pulau
merupakan hal yang harus dibangun dan dikembangkan, sehingga transportasi
hasil-hasil kelautan menjadi mudah dan hubungan antarpulau juga menjadi lebih
cepat dan efisien serta pengembangan perekonomian juga akan berkembang di
daerah pesisir. Pembangunan infrastruktur yang mengarah ke laut inilah yang
membuat aktivitas, pusat pengembangan kota, dan pusat pemukiman akan lebih
berkembang di sepanjang pantai dibandingkan dengan di tengah daratan.
Setelah menjadi negara maritim,
maka tujuan berikutnya adalah menjadi mercusuar maritim dunia. Indonesia sangat
mungkin menjadi mercusuar maritim dunia mengingat Indonesia berada di daerah
equator, antara benua Asia dan Australia, antara dua samudera Pasifik dan
Hindia, serta negara-negara Asia Tenggara. Pelabuhan sebagai hal pertama yang
harus dimodernisasi sesuai dengan standar Internasional sehingga pelayanan dan
akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur Internasional. Pembangunan
pelabuhan Internasional yang baru mungkin diperlukan untuk mengantisipasi
jumlah dan aktivitas perdagangan yang semakin meningkat ke depan.
0 Comments