Dialah sebaik-baik kekasih, memberikan warna dalam anganku,
mengajakku mengembara dalam belantara keagungan. Dialah sahabat terbaik.
Berbaris rapi dalam untaian sajak. Kusebut mereka, barisan peradaban. Namun,
belum mampu kusediakan tempat yang layak dalam belaian cinta kasih. Aku hanya
mampu merapikan kalian, istirahat dengan penuh sesak di pojok-pojok kamar.
Negara sebesar Indonesia sangat aneh apabila dikategorikan
sebagai bangsa yang minat bacanya rendah. Saya rasa tidak demikian, disetiap
aktivitas warga masih ada koran, taman baca berkembang di mana-mana, kemajuan
teknologi juga mendukung kegiatan membaca kapan pun dan di mana pun. Tidak bisa
dibenarkan apabila bangsa Indonesia dikategorikan sebagai bangsa yang minat
bacanya rendah. Namun apabila dikategorikan sebagai negara yang kurang akrab
dengan buku, bisa dibenarkan.
Menyoal tentang buku, kebiasaan mayoritas pembaca adalah
memberikan tanda baik itu menggunakan stabile, garis bawah, lipatan, atau tanda
lain untuk menandai sebuah kalimat yang inspiratif atau kalimat yang dianggap
penting. Salah satu sahabat menyebut kalimat tersebut dengan Book Ekstrak. Perbuatan
demikian bisa dibenarkan apabila buku tersebut milik pribadi, namun apabila
milik umum perbuatan tersebut menyalahi hak karena sangat mengganggu. Mari kita
sadarkan diri sedini mungkin untuk mencintai buku,merawatnya, dan tidak
menyakitinya. Karena membangun peradaban besar harus dimulai dari budaya
literasi. Kita bangun barisan peradaban di setiap rumah dengan jajaran
buku-buku yang tersusun rapi. Selamat Hari Buku Sedunia…!!!
Surabaya, 23 April 2015
0 Comments