Telah kita ketahui bersama bahwa tanggal 18
Desember merupakan hari bahasa Arab Internasional. Bahasa resmi keenam yang diakui
oleh UNESCO. Indonesia sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia sudah sepantasnya mengetahui,
memperingati dan menerapkannya dalam proses pendidikan. Bahasa yang berperan
besar terhadap kemajuan peradaban dunia modern sekarang ini. Memberikan
sumbangan-sumbangan keilmuan fenomenal yang telah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa di dunia.
Rentetan peristiwa yang terjadi di dalam
negeri khususnya konflik yang mengatasnamakan agama sering kali bukan karena
kehendak pribadi pelaku, melainkan disebabkan kurangnya pemahaman atau
perbedaan penafsiran tentang teks berbahasa Arab. Teks Arab yang menjadi
pegangan umat muslim dan sumber dari segala sumber hukum kaum muslimin memiliki
bahasa yang sangat halus, tinggi tata bahasanya dan menggunakan berbagai
perumpamaan. Sehingga diperlukan beberapa bidang keilmuan untuk memahami teks
tersebut. Terorisme, anarkisme dan segala bentuk kekerasan agama merupakan
wujud dangkalnya pemahaman pelaku terhadap bahasa Arab.
Refleksi Sejarah
Setiap bahasa adalah komunikatif bagi para
penuturnya. Dilihat dari sudut pandang ini, tidak ada bahasa yang lebih unggul daripada
bahasa yang lain. Maksudnya bahwa bahasa memiliki kesamarataan dalam statusnya,
yaitu alat komunikasi. Setiap komunikasi tentu saja menuntut kesepahaman di
antara pelaku komunikasi. Namun, pada sudut pandang yang lain, setiap bahasa
memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari bahasa yang lain.
Karakteristik ini sekaligus sebagai kekuatan yang bahkan dalam hal tertentu tak
ada tandingannya. Demikian pula bahasa Arab memiliki sejumlah karakteristik
yang membedakannya dari bahasa lain.
Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki
kesatuan utuh dan kuat. Tanpa bermaksud melebihkan orang Arab, bagi mereka
tuturan, pikiran dan perbuatan adalah saling melengkapi dalam kehidupan.
Tuturan orang Arab adalah pikirannya dan pikirannya merupakan awal dari
tindakannya. Tiga hal itu menjadi sebuah kekuatan bahasa yang bisa jadi hanya
dimiliki oleh bahasa ini.
Biasanya, akar suatu kata akan melahirkan
banyak kata yang lain. Ini menunjukkan bahwa bahasa Arab dinamis, namun dibalik
itu tersimpan kekuatan yang menampakkan bahwa bahasa Arab berdiri kokoh, tidak
mudah tergoyahkan. Dinamika dan kekuatan bahasa Arab ditopang oleh standar yang
keabsahannya dapat dipertangungjawabkan sampai saat ini. Standar itu tiada lain
Al-Qur’an.
Dalam sejarah perkembangan bahasa Arab, sebenarnya
bahasa Arab timbul sejak dua abad sebelum kedatangan Islam. Bahasa Arab
merupakan salah satu bahasa rumpun Semit yang paling tua dan tetap eksis sampai
sekarang. Kemampuan bahasa Arab tetap eksis sampai sekarang dan akan bertahan
hingga hari kehancuran. Di samping itu bahasa Arab sebagai sebagaimana ditulis
Muhbib Abdul Wahab sebagai bahasa suku Arab Quraisy yang sudah standar pada
saat itu, merupakan bahasa yang telah mencapai puncak kedewasaan dan
kematangannya. Hal ini terbukti dari pengunaan bahasa Arab sebagai bahasa
sastra dan pemersatu pada masa Jahiliyyah. Bahasa Arab juga hingga kini juga
menjadi bahasa yang mampu menampung kebutuhan penggunaannya dan menyerap
berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Hal
tersebut antara lain disebabkan oleh watak dan karakteristik bahasa Arab yang elastis,
menganut sistem analogi dan kaya derivasi serta perbendaharaan kata.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas
bahasa Arab yang merupakan kelebihan yang tidak ada pada bahasa lainnya. Dari
segi huruf, jumlah abjad sebanyak 28 huruf dengan tempat keluarnya yang berbeda
dengan bahasa lainnya dan adanya huruf dhod yang tidak ada pada tempat
keluarnya huruf dalam bahasa lainnya. Dari segi jenis dan gramatikal, penggunaan
kata kerja dan gramatikal yang digunakan dalam bahasa Arab selalu berubah
sesuai dengan subyek yang berhubungan dengan kata kerja tersebut. Dan juga tidak
ada kata yang bersyakal dengan syakal yang sulit dibaca, tidak adanya kata yang
mempertemukan dua huruf mati secara langsung dan yang paling unik adalah tidak
ada bahasa lain yang memiliki perubahan bentuk kata sebanyak bahasa Arab
sehingga dikhususkan dalam bidang ilmu tersendiri dalam mempelajarinya.
Kesatuan Nasional
Prof. Dr. Ahmad Tafsir dalam bukunya filsafat
umum menjelasakan bahwa ada dua hal yang mempengaruhi dunia, agama dan
filsafat. Digambarkan dengan seseorang yang rela dibakar karena agamanya dan
seseorang yang rela minum racun karena mempertahankan filsafatnya. Dua hal ini
yang menjadi bahaya laten bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ditandai
dengan adanya organisasi masyarakat yang membuat gubernur tandingan di DKI
Jakarta, munculnya gerakan separatis di bagian barat dan timur Indonesia, Gerakan
Aceh Merdeka dan Organisasi Papua Merdeka.
Masih tersimpan dalam ingatan peristiwa
pemboman yang terjadi di pulau Bali. Terorisme yang sempat menimbulkan
perdebatan para praktisi hukum dan ahli agama tentang hukuman terhadap teroris.
Agama menjadi sangat berpengaruh terhadap penentuan hukuman. Apabila ditelusuri
secara lebih lanjut, sebab pelaku melakukan teror dan terjadinya perdebatan
dalam penentuan hukuman adalah perbedaan pemahaman dan penafsiran terhadap teks
Arab.
Apabila ditarik garis lurus terhadap segala
persoalan di negeri ini, maka umat beragamalah yang menjadi sumber dari konflik yang
telah terjadi dan akan terjadi. Pemahaman agama yang menjadi sebab awal munculnya konflik
sebelum beralih menjadi konflik suku atau ras yang berakibat serius dengan
munculnya kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Peran bahasa
Arab sebagai bahasa utama kaum muslimin menjadi sangat penting dalam
keberlangsungan hidup mempertahankan persatuan dan kesatuan Nasional.
0 Comments