Banyak pilihan kegiatan selama bulan Ramadhan. Selain melatih
spiritualitas, bulan Ramadhan juga memberikan ruang dalam meningkatkan ikatan
emosional terhadap sesama seperti memberikan takjil, menyantuni anak yatim dan
fakir miskin. Selain itu juga di masjid-masjid mengadakan kajian keislaman
untuk meningkatkan kualitas intelektual kaum muslimin.
Dari sekian banyak kegiatan selama bulan Ramadhan, saya memilih
kegiatan tadarus Ramadhan yang di Pesantren Luhur Baitul Hikmah yang diadakan
oleh Sekolah Tinggi Filsafat Al-Farabi, Kepanjen, Malang. Tadarus Ramdhan di
tempat ini berbeda dengan yang lain. Pembahasan keilmuan melingkupi Islamologi,
Filsafat Barat, Sastra, Sufisme, Aswaja dan Gramatika. Tidak hanya membunyikan
Al-Qur’an, tetapi tadarus dengan mengolah pikiran akan membuat Ramadhan semakin
bermakna.
Tidak mengonsumsi makanan selama lebih dari 12 jam seyogyanya
tidak membuat diri terlena dan membiarkan waktu lewat begitu saja. Semakin
sedikit makanan yang dikonsumsi semakin rendah pula tingkat kemalasan, itulah
ajaran ulama salaf. Jadi, bulan Ramadhan idealnya sebagai puncak keaktifan
dalam berkarya. Menempa diri mengukir prestasi, keterbatasan bukanlah menjadi
penghalang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment