Demonstrasi sebagai salah satu cara menyuarakan aspirasi di muka
umum menjadi pilihan utama bagi mahasiswa. Aksi turun ke jalan ini tentunya
akan mendapatkan apresiasi dari semua kalangan apabila menghasilkan kebijakan
yang memihak rakyat dan dilakukan dengan cara yang benar.
Realitasnya, aksi demonstrasi masih diwarnai dengan tindak
anarkis, perusakan fasilitas umum, dan pemusnahan
tanaman. Aksi tersebut bukanlah esensi dari demonstrasi, lebih tepatnya
kedangkalan kreativitas dan kebodohan semata. Bukan popularitas dan pujian bak
pahlawan yang akan diterima, melainkan sebaliknya yaitu sebagai penjajah dan
penjahat lingkungan.
Tentu akan lain halnya apabila demonstrasi dilakukan bersamaan
dengan aksi tanam seribu pohon di sepanjang jalan yang dilalui. Akan lebih baik
lagi apabila aksi tersebut dikemas dalam bentuk drama yang berjiwa seni tinggi.
Hal itu akan semakin menarik warga untuk ikut berpartisipasi, sehingga
demonstrasi tidak monoton seperti halnya sekarang. Demonstrasi menjadi
bervariasi layaknya sebuah nada dalam alunan musik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment